SMKN 6 Manado Jadi Pusat Belajar, BPPMPV KPTK Dampingi SMK di Sulut Mengisi Rapor Pendidikan

PTP BPPMPV KPTK Kemendikbudristek, Nasaruddin bersama Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pendidikan, Dra Anne Dondokambey MSi dan Kepala SMKN 6 Manado Altke Salele SPd MPd saat pembukaan kegiatan di SMKN 6 Manado pada, Selasa (6/8/2024).

Manado – Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) Kemendikbudristek, melakukan pendampingan terhadap sejumlah SMK di Sulut terkait dengan Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data.

Kegiatan Pendampingan Rapor Pendidikan dan Perencanaan Bebasis Data ini digelar di SMKN 6 Manado pada, Selasa – Kamis (6 – 8/8/2024). Diketahui, SMKN 6 Manado ditunjuk sebagai Pusat Belajar (PB) yang mencakup sejumlah SMK di Kota Manado dan sekitarnya.

“Kegiatan pendampingan kami ini mencakup empat poin utara yakni Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data, Teaching Factory atau Tefa, Tracer Study, serta Asesmen Nasional,” ungkap Nasaruddin selaku Pengembang Teknologi Pembelajaran BPPMPV KPTK Kemendikbudristek yang berkedudukan di Gowa, Sulawesi Selatan.

Dia mengatakan, poin utamanya adalah dalam hal peningkatan pemahaman tentang Rapor Pendidikan. Selanjutnya terkait tracer study, dari Dirjen Kemendikbudristek menekankan agar pihaknya memberi pemahaman terkait data tracer study yakni kelulusan di satuan pendidikan. Karena masih banyak yang belum mengisi, apalagi alumni.

“Kalau tefa itu memang rohnya SMK, jadi pembelajaran di SMK memang harus berbasis Tefa,” ujarnya.

Dia mengatakan, Direktur BPPMPV KPTK mengharapkan, timnya turun ke sekolah untuk lebih mempresure lagi, follow up ke satuan pendiidkan di Sulut terkait Rapor Pendidikan. Rapor Pendidikan itu di dalamnya ada program yang terkait dengan data peningkatan satuan pendidikan.

“Kenapa ada tefa, tracer study, salah satu adalah sumber data untuk Rapor Pendidikan,” ujarnya.

Menurutnya, dari hasil evaluasi pelaksanaan pendampingan di hari pertama terhadap 7 SMK di Kota Manado, ada hal yang masih perlu dilakukan perbaikan dari data Rapor Pendidikan.

“Masih bahyak yang belum memahami bagaimana pentingnya Rapor Pendidikan itu terhadap peningkatan pendidikan di Sulut,” ujarnya.

Para peserta kegiatan Pendampingan Rapor Pendidikan dan Perencanaan Bebasis Data yang digelar di SMKN 6 Manado.

Nasaruddin memaparkan, evaluasi untuk Rapor Pendidikan, dari data yang ada hampir sama semua sekolah. Kalau SMKN 6 sudah mengisi.

“Ada beberapa SMK juga yang sudah mengisi, untuk lebih meningkatkan lagi,” ujarnya.

Dia mengatakan, BPPMPV KPTK membawahi 3 bidang yakni Kelautan, Perikanan dan TIK. Sekolah-sekolah yang berkaitan dengan bidang itu yang diundang dalam kegiatan pendampingan.

“Kami membawahi 8 provinsi yakni seluruh Pulau Sulawesi, Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua Barat Daya,” ujarnya.

Dalam pendampingan itu, BPPMPV KPTK menurunkan beberapa tim di Sulut untuk melakukan pendampingan di mana sekolah-sekolah dikumpulkan di PB. Ada beberapa PB, salah satunya adalah SMKN 6 Manado.

“SMK yang dipilih sebagai Pusat Belajar ini ditentukan oleh Dinas Pendidikan Daerah,” tuturnya.

Diketahui, ada 7 SMK di Kota Manado yang mengikuti pendampingan pada Selasa (6/8/2024), di SMKN 6 Manado.

Sekolah-sekolah itu yakni SMKN 2 Manado, SMKN 4 Manado, SMKN 6 Manado, SMKN 8 Manado, SMKN 9 Manado, SMKS Pioner Manado, dan SMKS Dharma Bakti Manado.

“Sedangkan untuk pelaksanaan hari Kamis 8 Agustus 2024, ada 14 SMK yang akan bergabung di SMKN 6 Manado sebagai Pusat Belajar,” ujar Nasaruddin.

Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pendidikan, Dra Anne Dondokambey MSi menyambut baik program dari Kemendikbudristek melalui BPPMPV KPTK. Di mana mereka turun ke sekolah-sekolah untuk memberi pemahaman, sekaligus mendampingi pengisian Rapor Pendidikan. Hal itu tentunya akan sangat bermanfaat bagi sekolah. 

“Ini perhatian dari Kemendikbudristek. ternyata setelah sekolah ikut pelatihan di Gowa, mereka (BPPMPV KPTK) datang mendampngi sekolah untuk membuat laporan,” ujarnya.

Menurutnya, hal itu sangat baik demi kemajuan pendidikan di Sulut. Karena dengan data sekolah yang baik, akan berpeluang untuk menerima bantuan dari pemerintah.

“Kami bangga dan bersyukur, dan berharap program ini berkelanjutan dengan kemajuan pendidikan di Sulut,” ujarnya. (***)

Pos Terkait