Manado – SMKN 6 Manado menggelar Pembimbingan, Pendampingan, dan Supervisi Penguatan Implementasi Kurikulum dalam Kurikulum Merdeka pada SMK Berbasis Industri 4.0, Selasa (20/8/2024).
Kegiatan yang digelar di aula SMKN 6 Manado dan diikuti para guru itu, menghadirkan fasilitator Leonard dari Direktorat SMK, Kemendikbudritek RI.
“Kegiatan ini merupakan proses pendampingan pada SMKN 6 Manado yang secara nasional mendapat pendanaan dari Kemendikbudristek, khususnya Direktorat SMK dalam pengembangan SMK Berbasis Industri 4.0,” papar Leonard yang juga dosen di Universitas Indraprasta PGRI Jakarta ini.
Dia mengatakan, harapannya melalui kegiatan itu, sekolah yang mendapat pendanaan ini dapat menggunakan dana itu untuk membangun fasilitas sekolah, sepeti laboratorium, unit usaha yang dapat menunjang pembelajaran sekaligus usaha sekolah. Nantinya anak-anak memiliki kesempatan belajar yang lebih banyak.
“Saya datang ke sini dalam rangka pendampingan dalam rangka pelaksanaan Kurikulum Merdeka termasuk juga mendorong penyerapan kurikulum dari SMK dengan dunia usaha dan dunia industri,” ujar Leonard.
Leonard memaparkan, kurikulum di sini diharapkan mampu menjawab kebutuhan dunia usaha, sehingga hasil akhir nanti alumni SMKN 6 Manado dapat diterima dengan baik di dunia usaha, sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki masing-masing. Hal ini merupakan goal besar dari kehadiran SMK.
Terkait proses pendampingan itu, dia mengatakan, sejauh ini para guru antusias untuk belajar, sedangkan untuk pemahaman secara umum guru-guru SMKN 6 Manado sudah paham.
“Jadi ini sekadar bagaimana mereka mampu menilai apakah kurikulum yang ada sekarang ini selaras dengan dunia kerja dunia industri,” papar Leonard.
Kepala SMKN 6 Manado Altje Salele SPd MPd menyambut baik proses pendampingan yang dilakukan oleh Direktorat SMK, Kemendikbudristek RI. Menurutnya, hal itu sangat penting bagi SMKN 6 Manado menuju SMK Berbasis Industri 4.0.
“Saya selalu memotivasi guru-guru, untuk mengembangkan diri demi kemajuan sekolah dan sektor pendidikan di Sulut,” papar Altje Salele. (ika)